March 01, 2013

#13

Matahari menyapu lembut
Dua mata mengatup, menolak
Ia menyemai senyum
Tapi matanya menabur duka
Senja menapak di ujung jemari
Ufuk timur masih menyemburat warna pelangi
Partikel.
Partikel dalam dirimu menancap kuat dalam arteriku
Serambi hati, serambi jantung
Arus darah berbalik deras
Buih laut mencampur perih garam
Dua pasang mata beradu
Dua bibir saling memagut
Tanah yang terhempas, hanyut bersama buih
Berpulang ke laut; ke sebuah nyata asal kita
Ke sebuah hidup yang tak lagi fana, fatamorgana